Jakarta, 20 Juni 2025 – Menyambut HUT ke-498 Jakarta, PT Sarinah (Persero) menggelar acara Festiloka Sarinah 2025 hari Jumat (20/6), di Anjungan Sarinah Thamrin, Jakarta. Festival yang berlangsung selama tiga hari mulai hari ini hingga Minggu (22/6) ini menjadi panggung bagi budaya Betawi dan Indonesia yang dikemas dengan semangat baru, lebih segar dan relevan.
Festiloka, singkatan dari Festival dan Lokal, mengusung tema “Dari Tradisi untuk Generasi.” Lewat festival ini, Sarinah memperlihatkan wujud nyata dari Transformasi 2.0 yang sedang dilaksanakan yakni perubahan menjadi ruang ritel yang lebih dari sekadar tempat belanja. Sarinah kini hadir sebagai platform kolaboratif yang menghidupkan warisan budaya dengan pendekatan segar, sekaligus merangkul generasi baru melalui ekspresi kreatif yang relevan dengan zaman.
Direktur Utama PT Sarinah (Persero), Raisha Syarfuan menyampaikan “Lewat Festiloka, kami ingin menunjukkan bahwa warisan budaya Indonesia bukan hanya untuk dikenang, tapi juga dirayakan dan dikembangkan bersama generasi masa kini. Sarinah hadir sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan,”
Salah satu sorotan utama acara ini adalah kehadiran tiga ondel-ondel hasil interpretasi ulang oleh desainer Indonesia ternama yaitu Wilsen Willim, Ria Miranda, dan Mel Ahyar. Masing-masing menghadirkan gaya khas yang memberi nafas baru pada ikon budaya Betawi ini yang tetap menghormati akar tradisinya, namun tampil lebih kontemporer.
Sarinah juga berkolaborasi dengan Harper’s Bazaar Indonesia untuk menghadirkan instalasi publik bertajuk “Senandung Taman”. Instalasi ini menampilkan karya-karya visual dari Arkiv Vilmansa, Andry Boy, Erwin Windu, Sujana Kenyem, Darbotz, Adi Gunawan dan Mangmoel. Instalasi ini dirancang sebagai titik temu seni dan publik yang mengajak pengunjung untuk merasakan sisi Jakarta yang lebih ekspresif.
Selain menjadi ruang presentasi seni dan budaya, Festiloka juga menghadirkan beragam aktivitas menarik. Pengunjung dapat menyaksikan peragaan busana dari Batik Chic, Priscilla Margie, dan Kebaya Rumah Betawi yang menampilkan ragam wastra dalam gaya kekinian.
Aneka kuliner khas Jakarta seperti kerak telor, soto Betawi, bir pletok, dan selendang mayang juga turut meramaikan Sarinah Festiloka, membawa cita rasa tradisional yang membangkitkan nostalgia. Selain itu, ada lokakarya kreatif yang bisa diikuti oleh publik, serta festival produk-produk lokal pilihan yang merepresentasikan semangat Jakarta dan Indonesia.
“Bagi kami, Sarinah bukan hanya menjadi tempat bertransaksi. Sarinah juga harus bisa menjadi ruang ekspresi, ruang tumbuh, dan ruang temu. Festiloka adalah wujud komitmen Sarinah untuk terus menjadi jembatan antara identitas lokal dan semangat zaman,” tutup Raisha.
Festiloka Sarinah 2025 terbuka untuk semua. Selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 Juni 2025, Sarinah menjadi ruang perjumpaan antara budaya, kreativitas, dan kehidupan kota. Sebuah kesempatan untuk melihat kembali tradisi dengan cara yang berbeda melalui lensa generasi hari ini.
Kembali ke Article lainnya