| 12 July 2025
Dorong Kualitas Pelaku Wisata di Destinasi Cunca Wulang, Sarinah, InJourney Hospitality dan IAS Gelar Pelatihan InJourney Hospitality House

Latih 129 Pelaku Pariwisata di Kawasan Alam Potensial Manggarai Barat



Cunca Wulang, Manggarai Barat, Juli 2025 - Sarinah, InJourney Hospitality, dan InJourney Aviation Services (IAS) kembali melanjutkan komitmennya dalam mendukung pengembangan destinasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia melalui program InJourney Hospitality House (IHH). Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan Cunca Wulang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Pelatihan berlangsung dalam dua batch, yakni pada 7–9 Juli 2025 (Batch 2) dan 10–12 Juli 2025 (Batch 3). Sebanyak 129 peserta dari berbagai latar belakang seperti pemandu wisata, pengelola homestay, serta pelaku komunitas lokal, mengikuti pelatihan yang berfokus pada penguatan nilai-nilai keramahtamahan melalui pendekatan Product, Process, dan People (3P), pemahaman karakteristik wisatawan, komunikasi kepada wisatawan, serta strategi pengembangan destinasi berbasis potensi lokal.

Terletak sekitar 30 kilometer dari Labuan Bajo, Cunca Wulang dikenal dengan lanskap alami yang menawan, kolam jernih, serta jalur trekking yang eksotis. Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat, destinasi wisata Cunca Wulang mencatat 4.930 kunjungan wisatawan pada 2023, meningkat dari 3.865 kunjungan pada 2022. Pertumbuhan tersebut mempertegas posisi Cunca Wulang sebagai salah satu ikon ekowisata potensial di wilayah timur Indonesia.

Direktur Utama PT Sarinah, Raisha Syarfuan, menekankan bahwa pemberdayaan komunitas menjadi landasan utama dalam mengembangkan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. “Masyarakat lokal adalah representasi pertama dari identitas sebuah destinasi. Ketika mereka memahami nilai-nilai hospitality dan memiliki rasa bangga terhadap budayanya, mereka bukan hanya menyambut wisatawan tetapi juga menyampaikan cerita, makna, dan kehangatan yang khas. Bagi Sarinah, memperkuat kapasitas mereka adalah bagian dari misi besar kami yaitu mengangkat budaya lokal, memperkuat ekosistem ekonomi komunitas, dan membawanya tampil di kancah global.”

Pemilihan lokasi pelatihan di kawasan ini menjadi bagian dari strategi mendekatkan peningkatan kapasitas SDM langsung ke destinasi yang tengah bertumbuh, sekaligus mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam menciptakan pengalaman wisata yang berkelas.

Melalui kolaborasi ini, tiga entitas dalam InJourney Group turut menguatkan peran strategisnya dalam membentuk destinasi wisata yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga unggul dalam kualitas pelayanan. Sinergi lintas sektor ini menghadirkan pelatihan yang tak hanya berfokus pada teori, tetapi juga membangun pola pikir dan sikap pelayanan yang berakar pada karakter lokal.

Corporate Secretary InJourney Hospitality, Amalia Yaksa Parijata, melihat pentingnya membangun standar pelayanan yang konsisten di setiap destinasi. “Hospitality adalah soal menciptakan kesan yang mendalam. Tidak cukup hanya ramah, pelaku wisata juga perlu memahami proses, memperhatikan detail, dan menjaga kualitas layanan. Pelatihan ini menjadi ruang strategis untuk menyelaraskan nilai-nilai pelayanan dengan karakteristik wisatawan dan kekuatan lokal.”

Dari sisi konektivitas dan keberlanjutan pengalaman wisata, Group Head Corporate Secretary InJourney Aviation Services, Agus Rosadi, menyoroti pentingnya kesiapan SDM di setiap titik perjalanan.“Kesan wisatawan tidak terbentuk hanya di tempat wisata, tapi sejak mereka mendarat hingga kembali pulang. Karena itu, SDM yang terlatih menjadi simpul penting dalam menjamin pengalaman yang utuh dan berkesan. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa kualitas pelayanan di destinasi selaras dengan standar layanan transportasi dan bandara.”

Pelatihan ini disambut baik oleh para peserta. Salah satunya, Fransiskus Suhardi, seorang pemandu wisata dari Cunca Wulang, mengungkapkan, “Kami belajar bukan hanya soal keramahan, tapi juga tentang memahami kebutuhan wisatawan dan mengenali potensi daerah sendiri. Pelatihan ini membuka wawasan dan membangun rasa percaya diri untuk tampil sebagai tuan rumah yang lebih siap.”

Melalui program InJourney Hospitality House, Sarinah, InJourney Hospitality, dan IAS berkomitmen membangun fondasi pariwisata yang unggul melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia di tingkat lokal. Cunca Wulang menjadi contoh nyata bahwa destinasi wisata yang memiliki potensi besar dapat berkembang lebih optimal ketika didukung oleh masyarakat yang siap, terlatih, dan percaya diri.

Ke depan, program ini akan terus diperluas ke berbagai wilayah strategis, membuka lebih banyak peluang pelatihan, memperkuat jejaring pelaku pariwisata, dan menciptakan pengalaman wisata Indonesia yang tidak hanya indah, tetapi juga hangat, berkesan, dan berkelas dunia.

Kembali ke Article lainnya